Profil Desa Tidu
Ketahui informasi secara rinci Desa Tidu mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tidu di Kecamatan Bukateja, Purbalingga, mengupas tuntas potensi agribisnis, industri kerajinan rajut yang menembus pasar ekspor, serta UMKM pangan olahan. Dilengkapi data demografi, luas wilayah 150,9 hektare, dan infrastruktur pendukung ekon
-
Pusat Ekonomi Kreatif
Desa Tidu menjadi sorotan utama berkat produk kerajinan rajut dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang berhasil diekspor, menunjukkan potensi besar dalam ekonomi kreatif berbasis komunitas.
-
Ketahanan Pangan dan Agribisnis
Sektor pertanian tetap menjadi fondasi utama, didukung oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang aktif mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah seperti olahan jahe dan lele.
-
Lokasi Strategis dan Pertumbuhan Infrastruktur
Kedekatannya dengan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman mendorong peningkatan nilai investasi dan percepatan pembangunan infrastruktur, menjadikan Tidu sebagai wilayah yang prospektif.

Desa Tidu, yang berlokasi strategis di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, kini menjelma menjadi sebuah etalase dinamis yang memadukan kekuatan agraris dengan inovasi ekonomi kreatif. Wilayah ini tidak hanya dikenal sebagai salah satu lumbung padi, tetapi juga sebagai basis produksi kerajinan rajut yang kualitasnya telah diakui hingga pasar mancanegara. Didukung oleh geliat UMKM pangan dan posisinya yang dekat dengan akses vital, Desa Tidu menunjukkan potensi sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang tangguh dan adaptif.
Keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi antara pemerintah desa, inisiatif kelompok masyarakat dan pemanfaatan peluang strategis yang ada. Perkembangan ini menjadikan Tidu sebagai contoh nyata bagaimana sebuah desa mampu mentransformasikan potensi tradisional menjadi keunggulan kompetitif di era modern, sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya secara signifikan.
Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis
Secara geografis, Desa Tidu menempati posisi penting di Kecamatan Bukateja. Wilayahnya menjadi salah satu akses pendukung menuju Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman, sebuah infrastruktur vital yang meningkatkan konektivitas dan membuka peluang investasi di kawasan sekitarnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Tidu tercatat sekitar 150,92 hektare atau 1,51 km². Wilayah ini terdiri dari lahan sawah seluas 84,04 hektare dan tanah kering (pekarangan dan tegalan) seluas 66,88 hektare.
Secara administratif, Desa Tidu berbatasan langsung dengan desa-desa lain di dalam Kecamatan Bukateja yang turut menyokong ekosistem sosial dan ekonomi. Batas-batas wilayahnya meliputi:
- Sebelah Utara: Desa Majasari
- Sebelah Timur: Desa Kembangan
- Sebelah Selatan: Desa Wirasaba
- Sebelah Barat: Desa Karangcengis
Dengan kontur tanah yang relatif datar dan didominasi oleh area persawahan, Desa Tidu memiliki potensi besar untuk optimalisasi sektor pertanian. Keberadaan infrastruktur jalan yang memadai serta kedekatannya dengan pusat kecamatan dan bandara menjadikan desa ini mudah diakses, baik untuk distribusi hasil bumi maupun untuk mobilitas penduduk. Kode Pos untuk Desa Tidu dan seluruh area Kecamatan Bukateja ialah 53382.
Demografi, Pemerintahan, dan Sosial Kemasyarakatan
Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Tidu dihuni oleh 3.187 jiwa, yang terdiri dari 1.587 penduduk laki-laki dan 1.600 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 1,51 km², kepadatan penduduk di Desa Tidu mencapai sekitar 2.110 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran desa, menandakan wilayah pemukiman yang terkonsolidasi dan interaksi sosial yang intens.
Struktur pemerintahan desa berjalan secara aktif untuk melayani kebutuhan masyarakat. Pemerintahan desa, yang terdiri dari kepala desa beserta jajaran perangkatnya, mengelola administrasi di tingkat lokal yang terbagi ke dalam beberapa Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Data dari Kecamatan Bukateja menunjukkan Desa Tidu memiliki 4 RW dan 18 RT, sebuah struktur yang memastikan pelayanan dan koordinasi menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Kehidupan sosial diwarnai oleh semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih kental. Kegiatan kemasyarakatan, baik dalam bentuk kerja bakti, pengajian, maupun kegiatan Karang Taruna, menjadi perekat hubungan antarwarga. Kelompok-kelompok masyarakat seperti Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) tidak hanya berfungsi sebagai unit ekonomi, tetapi juga sebagai wadah interaksi sosial yang produktif dan pemberdayaan komunitas.
Perekonomian Desa: Dari Sawah hingga Pasar Global
Perekonomian Desa Tidu berdiri di atas dua pilar utama yang saling melengkapi: pertanian sebagai fondasi tradisional dan industri kreatif sebagai motor pertumbuhan baru. Diversifikasi ekonomi ini menjadikan Desa Tidu lebih resilien dalam menghadapi tantangan zaman.
Pertanian sebagai Tulang Punggung
Sebagai wilayah dengan lahan sawah yang luas, sektor pertanian menjadi sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk. Komoditas andalan ialah padi, yang ditanam secara teratur mengikuti siklus musim tanam. Selain padi, para petani juga menanam palawija seperti jagung, kacang-kacangan, dan sayur-mayur untuk menambah pendapatan dan menjaga kesuburan tanah.
Pemberdayaan di sektor ini diperkuat oleh kehadiran kelompok-kelompok tani yang aktif. Salah satunya yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, yang tidak hanya terlibat dalam budidaya tetapi juga dalam pengolahan pascapanen. Melalui program pemberdayaan, KWT Melati berhasil menciptakan produk olahan bernilai jual seperti jahe wangi, kerupuk lele, abon lele, dan aneka jajanan pasar. Inisiatif ini membuktikan bahwa sektor pertanian dapat memberikan nilai tambah yang signifikan ketika dipadukan dengan inovasi dan kewirausahaan.
Industri Rajut: Kreativitas Ibu Rumah Tangga yang Mendunia
Salah satu keunggulan paling menonjol dari Desa Tidu ialah industri kerajinan rajut yang dikelola oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Jaya. Kelompok yang mayoritas anggotanya merupakan ibu-ibu rumah tangga ini telah berhasil memproduksi aneka produk rajut berkualitas tinggi, mulai dari tas, dompet, sepatu, hingga aksesoris lainnya.
Keberhasilan KUB Berkah Jaya menjadi sorotan ketika produk mereka berhasil menembus pasar ekspor. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, dalam sebuah acara Roadshow Pemulihan Ekonomi. "Produk rajut yang diproduksi oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Jaya Desa Tidu memang telah dipasarkan sampai ke mancanegara,"
Geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Selain pertanian dan industri rajut, berbagai jenis UMKM lain turut berkembang di Desa Tidu. Usaha-usaha ini bergerak di bidang kuliner, perdagangan, dan jasa. Warung makan, toko kelontong, serta bengkel menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap ekonomi desa. Pemerintah Kabupaten Purbalingga secara aktif mendorong pertumbuhan UMKM melalui berbagai program pendampingan dan promosi, dengan harapan produk-produk lokal dapat terus "naik kelas" dan memperluas jangkauan pasarnya.
Pembangunan Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan
Seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi, pembangunan infrastruktur di Desa Tidu terus digalakkan. Peningkatan kualitas jalan desa menjadi prioritas untuk menunjang kelancaran transportasi dan distribusi barang. Keberadaan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di kecamatan yang sama juga memberikan dampak positif, salah satunya peningkatan harga dan nilai investasi tanah di sekitar wilayah penyangga, termasuk Desa Tidu.
Di sektor pendidikan, fasilitas dasar telah tersedia untuk memastikan generasi muda mendapatkan akses pengetahuan yang layak. Terdapat lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) di dalam desa, yang menjadi fondasi pendidikan formal bagi anak-anak setempat. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, siswa dapat mengakses sekolah menengah yang berada di pusat kecamatan atau kota kabupaten.
Pada bidang kesehatan, layanan primer dijamin melalui keberadaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang aktif setiap bulannya. Posyandu ini melayani kesehatan ibu dan anak, imunisasi, serta penyuluhan gizi. Untuk penanganan medis lebih lanjut, masyarakat dapat dengan mudah menjangkau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Bukateja yang lokasinya tidak terlalu jauh dari desa.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Sebagai desa yang sedang bertumbuh, Desa Tidu dihadapkan pada sejumlah tantangan sekaligus peluang. Tantangan utama meliputi kebutuhan akan regenerasi petani, persaingan pasar yang semakin ketat untuk produk UMKM, serta perlunya peningkatan literasi digital bagi para pelaku usaha agar mampu memanfaatkan platform pemasaran daring secara maksimal.
Namun prospek masa depan Desa Tidu terlihat sangat cerah. Beberapa potensi pengembangan yang dapat dioptimalkan antara lain:
- Pengembangan AgrowisataMengintegrasikan potensi pertanian dengan wisata edukasi, di mana pengunjung dapat belajar tentang proses tanam padi atau bahkan ikut serta dalam lokakarya pengolahan hasil tani.
- Digitalisasi UMKMMemperkuat kapasitas KUB dan UMKM lainnya dalam pemasaran digital, branding, dan manajemen keuangan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan profitabilitas.
- Sentra Kerajinan TerpaduMembangun sebuah galeri atau pusat kerajinan terpadu di lokasi yang strategis untuk memamerkan dan menjual produk unggulan desa, khususnya kerajinan rajut, kepada wisatawan atau pengunjung bandara.
Dengan fondasi ekonomi yang beragam, sumber daya manusia yang kreatif, serta dukungan dari pemerintah, Desa Tidu berada pada jalur yang tepat untuk menjadi desa mandiri dan berdaya saing tinggi. Perpaduan antara ketangguhan agraris dan dinamika industri kreatif menjadikan Desa Tidu bukan hanya sebagai sebuah unit administrasi, tetapi juga sebagai inkubator kemajuan di Kabupaten Purbalingga.